
Jakarta –
Kementerian Keuangan Korea Selatan menunjukkan langkah pemerintah untuk mengaktifkan dana stabilisasi pasar keuangan sehabis status darurat militer dicabut. Dana yang disiapkan merupakan 40 triliun won atau US$ 28,35 miliar yang setara Rp 450,76 triliun (kurs Rp 15.900).
Dikutip dari Reuters, Kamis (5/12/2024), Bank of Korea sanggup berbelanja obligasi pemerintah dan memperluas operasi repo jikalau diperlukan. Kementerian Keuangan Korea Selatan akan mengawasi pasar dengan cermat dan menerapkan tindakan sesuai dengan rencana darurat jikalau diperlukan.
Seperti diketahui, deklarasi darurat militer oleh Presiden Yoon Suk Yeol turut berefek pada pasar keuangan. Sebelumnya, dalam pidato pada Selasa (3/12) malam, Yoon menunjukkan bahwa akan memberlakukan darurat militer, menuduh oposisi melumpuhkan pemerintah dengan “kegiatan anti-negara”.
Baca juga: Mata Uang Korsel Langsung ‘Berdarah’ Usai Pengumuman Darurat Militer |
Sebanyak 190 anggota DPR sukses masuk ke majelis pada Rabu (4/12) dini hari, di mana mereka dengan bunyi bundar menegaskan untuk menolak deklarasi darurat militer dan menyerukan pencabutannya.
Berdasarkan konstitusi, darurat militer mesti dicabut jikalau dominan di DPR menuntutnya. Yoon memamerkan aneka macam argumentasi untuk membenarkan deklarasi darurat militer pertama Korea Selatan dalam lebih dari 40 tahun.
“Untuk melindungi Korea Selatan yang liberal dari bahaya yang ditimbulkan oleh pasukan komunis Korea Utara dan untuk melenyapkan elemen-elemen anti-negara yang merampas keleluasaan dan kebahagiaan rakyat, dengan ini saya nyatakan darurat militer,” kata Yoon dalam pidatonya.
Simak Video ‘Parlemen Korsel Ajukan Mosi Pemakzulan Presiden Seusai Darurat Militer Gagal’: